TOKOH PENEMU DAN PERINTIS DUNIA

September 3, 2016

Abu Bakar Al-Razi - Salah Satu Perintis Kedokteran Modern



Abu Bakar Al-Razi bernama lengkap Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Al-Razi. Di dunia barat, Al-Razi dikenal dengan nama Rhazes. Al-Razi lahir di Rayy, dekat Taheran, Iran, pada tahun 864 M. Masa kecilnya dihabiskan dalam asuhan keluarga yang kental dengan nilai-nilai agama. Semasa muda, Al-Razi menyukai dunia musik, terutama kecapi. Ketika menginjak dewasa, ia mulai menggeluti dunia filsafat, kimia, matematika, dan kesusatraan.

Sebelumnya, Al-Razi dikenal sebagai ahli kimia. Di bidang ini, Al-Razi merupakan ilmuan yang mampu mengklasifikasikan berbagai zat kimia kedalam tiga bagian yaitu mineral, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Klasifikasi ini didasarkan pada asumsi bahwa hewan serta tumbuhan juga mengandung dan tersusun dari unsur-unsur kimia. Al-Razi juga dikenal sebagai ilmuwan yang terampil melakukan proses-proses kimia seperti distuasi, kristalisasi, sublimasi, kalsinasi, sintesis-sintesis, serta berbagai macam analisis lainnya. Begitu pula proses-proses untuk kepentingan penimbangan.

Akan tetapi, ia terpaksa meninggalkan bidang kimia yang digelutinya itu, karena penglihatannya mulai kabur akibat eksperimen-eksperimen kimia yang dilakukannya. Ketika ia datang kepada seorang dokter, lalu dokter itu memintanya uang sejumlah 500 dinar sebagai ongkos penyembuhannya. Ia menyimpulkan bahwa dunia kedokteran telah dijadikan alat untuk mencari kekayaan. "Ini adalah sebuah bencana. Aku tidak ingin seperti itu!" kata Al-Razi. Kejadian itulah yang kemudian mendorong Al-Razi untuk mempelajari masalah/bidang kedokteran.

Berkat keseriusannya mendalami masalah-masalah kedokteran, nama Al-Razi segera melesat dan menjadi begitu diperhitungkan sebagai seorang dokter muslim terkemuka. Bahkan ia dipercaya untuk memimpin sebuah Rumah Sakit di Rayy, ketika Manshur ibn Ishaq ibn Ahmad ibn Azad menjadi Gubernur Rayy dari tahu 290-296 H/902-908 M. Rumah Sakit yang dipimpinnya itu termasuk salah satu rumah sakit yang dikenal sebagai pusat penelitian dan pendidikan medis.

Al-Razi sendiri menaruh hormat kepada Manshur ibn Ishaq ibn Ahmad ibn Azad karena telah memberi keleluasaan sekaligus kepercayaan kepadanya untuk menggeluti bidang kedokteran yang sangat diminatinya. Karenanya, sebagai bentuk penghormatannya, ia mempersembahkan karyanya yang sangat monumental berjudul Al-Thib al-Manshuri.

Al-Razi kemudian juga dipercaya untuk memimpin Rumah sakit di Baghdad. Orang-orang ketika itu banyak yang mengatakan bahwa Al-Razi adalah seorang dokter yang paling handal pada zamannya. Apalagi latar belakang di bidang kimia yang dikuasainya, membawa Al-Razi dikenal sebagai dokter pertama yang menerapkan ilmu kimia dalam bidang kedokteran, sampai-sampai ia pernah mengobati penyakit seseorang melalui reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh pasien. Al-Razi juga dikenal sebagai dokter pertama yang menyatakan bahwa kondisi jasmani itu banyak terpengaruh oleh kestabilan jiwa. Teori semacam ini merupakan ciri teori ilmu kedokteran modern. Karena itulah, Al-Razi dikenal sebagai salah satu perintis kedokteran modern.


Kitab Al-Hawi yang berisi pengalaman medis Al-Razi selama 15 tahun

Karya-karyanya banyak yang menjadi rujukan para ilmuwan Barat hingga Abad ke-19. Diantaranya karya Al-Razi yang membuatnya terkenal sampai kedunia barat adalah Al-Hawi. Buku ini terdiri atas 20 jilid, dan dianggap sebagai buku induk dalam bidang kedokteran. Buku ini menghimpun hasil-hasil eksperimen, penelitian, dan pengalaman medisnya selama 15 tahun. Buku monumental karya Al-Razi ini baru ditemukan kuran lebih setengah abad setelah Al-Razi wafat. Bukuitu ditemukan diberbagai museum di Eropa. Atas perintah Raja Charles I dari Anyou, buku Al-Hawi diterjemahkan dalam bahas latin, yang merupakan bahasa resmi ilmu pengetahuan Eropa pada waktu itu.

Lukisan Al-Razi sedang memeriksa seorang anak kecil

Sebagai seorang dokter, Al-Razi dikenal sebagai dokter yang pemurah. Ia sangat baik memperlakukan orang miskin. Disamping banyak membantu kehidupan mereka, ia mengobati orang-orang itu di rumah sakitnya tanpa bayaran. Ini semua merupakan perwujudan dari tekadnya ketika ia pertama kalinya terdorong untuk mempelajari bidang kedokteran. Ia tidak ingin dunia kedokteran digunakan sebagai sarana untuk mengeruk kekayaan. Ia ingin dunia kedokteran dijadikan sebagai sarana untuk mereka yang membutuhkan pertolongan.

Al-Razi meninggak dunia pada tahun 925 M di kota kelahirannya, Rayy. Selama hidupnya, Al-Razi sudah menulis sekitar 232 karya ilmiah dalam banyak bidang seperti kimia, kedokteran, astronomi, sejarah, filsafat, teologi, dan juga etika.

Demikianlah tulisan dari saya, semoga bermanfaat untuk orang yang mungkin membutuhkan tulisan ini. Tulisan ini juga bisa dijadikan sebagai referensi....

TERIMA KASIH