TOKOH PENEMU DAN PERINTIS DUNIA

October 15, 2016

Penemu Kuman - Antoni Van Leeuwenhoek


antoni van leeuwenhoek
Antoni Van Leeuwenhoek 
Kuman adalah mikroorganisme super kecil yang tidak terlihat secara kasat mata. Untuk melihatnya, kita bisa menggunakan mikroskop. Dari jenisnya, kuman bisa dikelompokkan menjadi berbagai macam. Ada protozoa (semacam jamur) dan bakteri. Kuman-kuman ini meskipun kecil tapi sangat berbahaya karena menyebabkan penyakit. Cara mengusirnya adalah dengan sebuah cairan yang mengandung disinfektan, semisal pembersih lantai atau sabun.

Seorang warga Belanda, Antoni Van Leeuwenhoek merupakan seorang yang sangat berjasa besar dalam penelitian kuman. Mikroskop buatannya mampu mengamati kuman di berbagai tempat. Mikroskop ini mampu melakukan pembesaran obyek sampai 200 kali dibanding mikroskop lain pada zaman itu.

Leeuwenhoek lahir pada 24 Oktober 1632 di kota Delft, Belanda. Awalnya ia bukanlah seorang ilmuwan. Ia hanyalah dikenal sebagai seorang pedagang kain. Keluarganya juga bukan keluarga kaya yang berpendidikan tinggi. Ayahnya, Philip Thobniszoon adalah pembuat keranjang. Sementara ibunya, Margaretha Bel Van den Berch merupakan putri seorang pengusaha bir.

Pendidikan sekolah dasar Leeuwenhoek dijalani di Sekolah Dasar di Warmond dekat Leiden, Belanda. Selain itu ia juga belajar matematika dan fisika dasar pada pamannya di sebuah desa bernama Benthuizen. Antoni Van Leeuwenhoek tidak sempat mengayam pendidikan formal. Pada tahun 1648, ibunya mengirimnya ke Amsterdam untuk belajar menjadi pengelola buku. Namun ia malah magang disebuah perusahaan tekstil yang dikelola oleh William Davidson, seorang warga negara Skotlandia. Disela-sela magang, ia menjalin persahabatan dengan seorang astronom bernama Christian Huygens dan seorang apoteker bernama Jan Swammerdam.

Tahun 1654 ia kembali ke tanah kelahirannya dan membuka toko kain wol. Ketika itu ia berhasil menciptakan sebuah kaca pembesar yang digunakan untuk memeriksa kain-kain yang akan dijualnya. Dengan kaca pembesar, kerusakan kecil yang tidak terlihat oleh mata akan terlihat dan bisa diperbaiki. Dengan kaca pembesar itu pula, ia tahu kualitas kain yang akan dijualnya. Ia membuat kaca pembesar itu dengan teknik penggerindaan kaca/lensa.

Tahun 1669 ia mendapat pekerjaan baru sebagai surveyor penguji kualitas anggur. Selepas bekerja ia menghabiskan waktu menekuni hobinya mengamati benda-benda dengan kaca pembesar. Dari sekedar hobi, Antoni Van Leeuwenhoek mulai melakukan eksperimen untuk membuat mikroskop. Ternyata keterampilannya menggerinda lensa saat membuat kaca pembesar berpengaruh pada kualitas mikroskop yang dibuatnya. Mikroskop buatannya itu menggunakan lensa bikonvek dengan diameter 0,7 mm untuk lensa yang mengahadap ke objek sedangkan lensa yang menghadap ke mata berdiameter 0,6 mm. Panjang keseluruhan mikroskop tanpa lensa hanya 3 inci. Mikroskop karya Antoni Van Leeuwenhoek ini mampu memperbesar objek hingga 200 kali.

Mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek
Mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek

Lensa mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek diapit 2 pelat perak yang tipis dengan ukuran 15/16 inci, dikelilingi oleh empat buah paku sebagai penyangga dengan jarak yang sama. Jarak antara objek dan lensa hanya beberapa milimeter, dan posisi serta fokusnya dapat diatur dengan baut yang berada dibagian bawah lensa. Baut yang berukuran 13/16 inci ini dapat menggerakkan pelat secara horisontal (mendatar/lurus).

Mikroskop Antoni Van Leeuwenhoek
Mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek

Meski Leeuwenhoek berhasil mengamati kuman dengan mikroskop buatannya, namun ia kesulitan untuk menjelaskan objek temuannya itu kepada orang lain. Ia memerlukan seorang ilustrator untuk menggambar hasil penglihatannya di mikroskop.

Dengan penelitian yang terus dilakukannya itu, Leeuwenhoek mendapat predikat sebagai ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Paris dan British Royal Society. Selain dikenal sebagai penemu kuman, Leeuwenhoek juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan tentang darah merah dan darah putih, sebuah ilmu yang penting dalam mempelajari sel-sel darah manusia. Ia mengirim lebih dari 300 laporan tentang hasil temuannya pada British Royal Society.

Leeuwenhoek meninggal dunia pada 26 Agustus 1723 di kota kelahirannya. Dunia mengenangnya sebagai ilmuwan yang menguak misteri kuman, sebuah mikroorganisme yang menyebarkan penyakit pada manusia.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah berkunjung di blog ini. Berkomentarlah yang baik dan sopan. Beritahu saya bila ada kesalahan informasi yang saya tuliskan mengenai sejarah penemu yang ada di blog ini.