Bapak Pandu Dunia - Lord Baden Powell
Pramuka adalah organisasi atau gerakaan kepanduan di Indonesia yang masih eksis sampai saat ini. Anggotanya terdiri dari anak SD, SMP, SMA, bahkan yang sudah dewasa dan tidak lagi sekolah pun masih bisa aktif dalam gerakan pramuka. Organisasi dengan lambang tunas kelapa ini memang banyak memberi pelajaran tentang kedisiplinan, menghargai alam, dan bersikap santun pada siapa saja.
Dalam dunia internasional, pramuka disebut dengan istilah "kepanduan" (boy scout). Pramuka dipelopori oleh Lord Baden Powell atau nama lengkapnya Robert Sthepenson Smyth Baden Powell of Giwell, seorang warga negara Inggris yang pernah menjadi tentara. Anak kelima dari tujuh bersaudara ini lahir pada 22 Februari 1857 dari seorang Ibu yang mengajarkan watak kedisiplinan, dan ayah yang bekerja sebagai furu besar di Universitas Oxford.
Lord Baden Powell |
Sejak kecil Powell dikenal sebagai anak yang mencintai kegiatan luar ruangan (outdoor). Dia sering bermain di hutan kecil disamping sekolahnya. Di hutan kecil itu dia melakukan semacam petualangan sehingga mendapatkan berbagai keterampilan yang berhubungan dengan kreativitas bersama alam. Selain itu dia juga pandai melukis, menyanyi, menjadi aktor drama, dan melawak.
Karena sering belajar menghabiskan waktu diluar kelas, Baden Powell gagal masuk ke Universitas Oxford, sebuah Universitas ternama di Inggris, tempat dimana ayahnya mengajar. Namun ini bukanlah akhir dari segalanya bagi dirinya. Saat dirinya berusia 19 tahun (tahun 1876), Baden Powell masuk Dinas Angkatan Darat Inggris dan menorehkan prestasi besar. Hasil dari petualangannya di hutan kecil samping sekolah, mulai nampak saat dia mulai meniti karir di bidang militer. Dia dikenal sebagai prajurit yang cerdik dan pandai mengintai lawan, serta mencari jalan. Banyak negara di dunia yang disinggahinya selama bertugas sebagai prajurit, diantaranya India, Afganistan, dan Afrika Selatan.
Prestasi besar yang diraihnya antara lain, pengalamannya saat dikepung dalam sebuah pertempuran dengan Bangsa Boer di Mafeking, Afrika Selatan, pada tahun 1899-1902. Pasukan Boer berjumlah tiga kali lipat dari pasukan yang dipimpin Powell. Dengan perbekalan seadanya, mereka bergerilya di alam bebas sambil melatih anak muda setempat tentang taktik bertahan hidup di hutan. Pengalaman lain yang menakjubkan adalah saat dia mengalahkan Raja Danizulu, seorang raja di Afrika. Karena hal inilah dia dijuluki "Impeesa", yang berarti serigala yang tidak pernah tidur.
Kepada prajurit baru, Powell memberikan pelatihan yang inovatif. Latihan untuk prajurit ini menjadi cikal bakal metode latihan anggota kepanduan di seluruh dunia. Bagi prajurit yang lulus pelatihan tersubut mendapat lencana Fleur-de-Lys, yang simbolnya menjadi lambang kepanduan hingga sekarang.
Pengalamannya dalam bidang kemiliteran dibawanya sampai pensiun denga pangkat Letnan Jenderal. Waktu itu Baden Powell sedih melihat anak muda Inggris yang hanya bersantai saja tanpa melakukan kegiatan yang positif. Kemah pertama kepanduan yang dipimpin Boden Powell, terjadi pada tanggal 1 Agustus 1907 yang bertempat di Brownsea Island, Inggris. Awalnya yang terkumpul hanya dua puluh orang, namun setelah Powell menuangkan idenya dalam sebuah buku yang berjudul Scouting for Boys pada tahun 1908, minat kaum muda Inggris untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar. Tanggal 1 Agustus pun ditetapkan sebagai Hari Kepanduan Dunia.
Pendidikan ala militer yang diterapkan dalam kepanduan, membentuk watak positif bagi para anggota. Selain itu, para anggota kepanduan diajarkan jiwa patriotisme, mencintai tanah air, dan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu diharapkan akan membentuk keseimbangan antara fisik dan batin anggota kepanduan. Anggota juga dididik untuk memiliki watak atau karakter yang tidak gampang menyerah pada situasi yang sesulit apapun. Mereka harus memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekitarnya.
Buku tentang kepanduan yang ditulisnya adalah Aids to Scouting for Boys, Reconaissance and Scouting, Boy Scout Scheme, Rovering to Success, dan Girl Guiding. Buku-buku ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat diseluruh dunia hingga banyak negara yang membentuk organisasi kepanduan. Salah satunya adalah Indonesia, yang bernama Pramuka (Praja Muda Karana).
Setelah dua tahun sejak kepanduan berdiri, anggotanya hanya laki-laki. Mungkin karena anak laki-laki memiliki ketahanan fisik yang lebih kuat dari anak perempuan. Baru pada tahu 1909, adik perempuan Powell yang bernama Agnes Baden Powell membentuk kepanduan khusus putri dengan nama Girl Guides. Setelah itu kepanduan untuk anak-anak yang bernama CUB (Anak Serigala). Ide itu terinspirasi dari buku The Jungle Book yang dikarang Rudyard. Sekarang kita bisa merasakan manfaat dari gerakan kepanduan ini.
Baden Powell meninggal dunia di Kota Nyeri, Kenya, Afrika. Untuk mengenang jasanya, setiap tanggal 22 Februari, yang merupakan hari kelahirannya, diperingati sebagai Hari Baden Powell (Baden Powell Day).
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung di blog ini. Berkomentarlah yang baik dan sopan. Beritahu saya bila ada kesalahan informasi yang saya tuliskan mengenai sejarah penemu yang ada di blog ini.