Pembuat Software Linux - Linus Torvalds
Anda tentu sudah akrab dengan software keluaran Microsoft seperti Microsoft Windows, Excel, atau Word. Software itulah yang membuat pemilik perusahaan Microsoft, Bill Gates menjadi kaya raya karena software ciptaannya laku keras di pasaran. Kekayaan Bill Gates diperkirakan mencapai 60 Milyar dollar.
Linus Torvalds |
Seorang pemuda asal Finlandia, Linus Torvalds berusaha membuat software komputer yang tidak kalah canggih dari software buatan Bill Gates. Softwarenya itu diberi nama Linux. Memang software itu belum begitu terkenal, tapi secara perlahan sudah mulai dipakai dan merambah ke berbagai negara.
Linus Torvalds lahir di Helsinki, Finlandia, 28 Desember 1969. Semasa kuliah, dia membeli komputer. Namun dia tidak puas dengan sistem operasi DOS (disk operating system) buatan Microsoft. Berawal dari situ dia tertantang untuk membuat sistem operasi sendiri.
Akhirnya dia membuat sistem operasi sederhana yang diberi nama Linux dan memasangnya di internet. Dia membebaskan orang lain untuk mempelajari, menyempurnakan, dan menggunakan sistem operasi miliknya itu. Diluar dugaan, respon pecinta komputer sangat besar. Mereka bekerja sama melalui internet untuk menyempurnakan sistem operasi Linux.
Semakin lama kemampuan Linux semakin besar karena dikerjakan secara keroyokan oleh para pecinta komputer di seluruh dunia. Tahun 1990-an, beberapa perusahaan besar seperti Corel, Oracle, dan Intel bersedia membantu pengembangan Linux hingga menjadi sistem operasi komputer yang hebat.
Menurut beberapa pakar komputer, Linux lebih baik dari Windows. Soalnya Linux tidak mudah diserang virus dan tidak mudah mogok (hang). Semula Linux dipandang sebelah mata, namun semakin lama semakin laris dan diminati banyak orang. Beberapa nagara seperti Cina, mengganti sistem komputer dari Windows menjadi Linux. Di Indonesia, Linux juga mulai laris dan diminati.
Akan tetapi, Linus tidak lantas menjadikan fenomena itu untuk menggeruk keuntungan dari sistem operasi yang digagasnya tersebut. Linus menjualnya gratis. Setiap orang bebas mengkopi Linux tanpa perlu membeli lisensi. Karena itu, banyak para ahli komputer yang meramalkan bahwa kelak Linux akan mengalahkan Windows.
Berkat jasanya itu, Linus dinobatkan sebagai pahlawan, sejajar dengan nama-nama seperti Nelson Mandela, Lech Walesa, Michael Gorbachev, J.K, Rowling, dan masih banyak lagi lainnya. Penobatan ini dilakukan oleh majalah Times edisi Eropa. Linus masuk dalam kategori Rebels & Leaders (Pemimpin dan Pemberontak. Bersama Linus dalam kategori ini adalah Nelson Mandela, Michael Gorbacev, Lech Walesa, Margaret Thatcher, dan masih banyak lagi lainnya.
Menurut artikel di Times, seperti yang dikutip detikNET (Rabu, 15 November 2006), Linus baru berusia 16 tahun saat dia "mengubah dunia". Apa yang dilakukannya pada tahun 1991 itu adalah menyebarkan kernel sistem operasi Linux. Bukan hanya menyebarkannya, Linus mengajak orang-orang untuk ikut mengembangkannya. "Pengoprek" dari seluruh dunia pun bergerak dibawah kepemimpinan Linus untuk mengembangkan Linux. Sistem operasi itupun kemudian menjadi pendorong gerakan piranti lunak merdeka alias Open Source.
Kini setelah lebih dari 25 tahun sejak "revolusi" dimulai, Linux telah merambah hampir semua perangkat elektronik, mulai dari komputer pribadi, superkomputer, hingga ponsel. Linus pun masih de facto menjadi pimpinan komunitas Linux di dunia.
Sangat mantab linus torvald ini, kok bisa jadi banyak distro ya sekarang ini. dapat dipastikan sudah berkembang. munkin ane kena efect internet explorer ni gan.
ReplyDelete