Penemu Teori Optika - Ibnu Haitam
Mata merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Dengan mata, seseorang dapat melihat dan menikmati pemandangan yang indah. Tanpa mata, seseorang akan merasakan dunia seperti gelap gulita.
Ibnu Haitam |
Seorang ilmuwan besar bernama Ibnu Haitam atau orang Barat menyebutnya Al-Hazen, telah berhasil menemukan teori tentang penglihatan. Ibnu Haitam bernama lengkap Abu Ali Hasan Al-Haitam. Dia lahir pada tahun 965 M di Basra, Irak. Masa kecilnya dia lewati di Basra dan Baghdad, dua kota yang menjadi pusat ilmu pengetahuan Dinasti Abbasiyah saat itu. Di kota inilah dia menimba ilmu hingga menjadi ilmuwan yang terkenal.
Ibnu Haitam kemudian pergi ke Andalusia, Spanyol. Saat itu Andalusia menjadi kiblat ilmu pengetahuan Eropa. Disana dia tertarik untuk mempelajari optika. Di bidang inilah namanya menjadi sangat terkenal.
Terkait dengan teori optika, Ibnu Haitam menolak teori Ptolemaeus dan Euclides yang mengatakan bahwa manusia melihat benda melalui pancaran cahaya yang keluar dari matanya. Menurut Ibnu Haitam, bukan mata yang memberikan cahaya, justru benda yang terlihat itulah yang memantulkan cahaya ke mata manusia.
Ibnu Haitam memberikan sumbangan besar bagi dunia ilmu pengetahuan modern. Teori optika yang dijabarkannya mempengaruhi ilmuwan Eropa seperti Roger Bacon dan Johannes Kepler. Riset ilmiahnya menjadi cikal bakal riset eksperimental yang kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh para ilmuwan Barat. Pendapatnya di bidang astronomi tentang lapisan atmosfir dan perkiraannya mengenai jarak matahari dengan benda-benda angkasa lainnya, juga dipercaya mempercepat penemuan ilmuwan Barat tentang kosmologi modern.
Selama di Spanyol, Ibnu Haitam melakukan beberapa riset dan percobaan ilmiah di bidang optika. Penemuannya yang terkenal adalah hukum refraksi yang menyatakan bahwa sudut refleksi dalam pancaran cahaya sama dengan sudut masuk dalam fisika modern. Hukum ini dikenal dengan nama Hukum Refraksi Snell yang mengacu pada fisikawan Belanda, Wille Brord Van Roijen Snell. Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, Ibnu Haitam menetap di Kairo, Mesir. Disana dia bekerja sebagai ahli matematika hingga meninggal dunia pada tahun 1039 M.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung di blog ini. Berkomentarlah yang baik dan sopan. Beritahu saya bila ada kesalahan informasi yang saya tuliskan mengenai sejarah penemu yang ada di blog ini.