Penemu Sistem Sirkulasi Darah - Ibnu Nafis
Sejauh ini, ilmuwan yang dikenal khalayak sebagai penemu teori peredaran darah paru-paru adalah ilmuwan kedokteran asal Inggris bernama William Harwey (1578-1657 M). Selain Harwey, ada ilmuwan Barat lainnya yang mengklaim sebagai penemu dibidang ini, yakni Michael Servetus dan beberapa ilmuwan lainnya. Padahal, 300 tahun sebelumnya, seorang ulama yang juga seorang dokter asal Mesir, telah berbicara dan cukup mendetail mengungkap teori tersebut. Ibnu Nafis, ilmuwan inilah yang mengungkap dan menemukan teori tersebut.
Ibnu Nafis |
Ibnu Nafis dilahirkan di kota Damaskus, Syria pada tahun 1210 M. Ia bernama lengkap Abu 'Ala'i 'Alauddin 'Ali bin Abi Hazam bin Nafis Qurasyi. Sejak kecil, ia telah memiliki minat yang kuat dibidang ilmu pengetahuan dan sains. Minat itu semakin kuat sejak ia berguru pada beberapa ulama terkenal, khususnya dalam bidang sains dan kedokteran. Diantara beberapa guru yang berpengaruh dalam kehidupan keilmuwannya adalah Syeikh Al-Dahwar, Radhiuddin Rahabi, dan Umran Isra'ili. Menginjak dewasa, Ibnu Nafis berpetualang ke Kairo, Mesir.
Selain dikenal sebagai penemu sistem sirkulasi darah, Ibnu Nafis juga dikenal sebagai pakar ilmu fikih, filsafat, ilmu bahasa, dan gramatika. Ia juga menghafal Al-Qur'an dan menguasai banyak Hadis Nabi.
Penemuannya dalam bidang sirkulasi darah terungkap dalam karyanya Syarah Tasyrif Qanuun (Penjelasan Kitab Qanuun). Karya ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari uraian anatomi Ibnu Sina (980-1037) dalam kitabnya Al-Qanuun fi al-Thibb. Dalam bukunya tersebut, Ibnu Nafis antara lain menulis secara terperinci paru-paru itu terdiri dari unsur-unsur: cabang-cabang trachea (buluh pernapasan), cabang-cabang arteria venosa, dan cabang vena arteriosa. Ketiga unsur-unsur tersebut dirangkaikan oleh jaringan lunak berpori.
Menurut Nafis, pentingnya vena arteriosa bagi paru-paru adalah membawa darah yang telah dimurnikan dan dihangatkan oleh jantung bagian kanan. Darah tersebut lalu mengalir dalam cabang-cabang terhalus, vena arteriosa, sampai kantung-kantung udara (atau yang lebih populer dengan nama alveolus MS), sehingga bercampur dengan udara dan bergabung dengannya.
Sementara, fungsi arteri venosa untuk paru-paru adalah membawa udara yang telah bergabung dengan darah, dari paru-paru ke bilik jantung. Di tempat inilah dihasilkan substansi vital dari percampuran dan gabungan tersebut.
Sumbangan lain Ibnu Nafis dalam dunia kedokteran adalah melalui bukunya Asy-Syamil fi al-Thibb yang hingga awal abad ke duapuluh masih dianggap sebagai sebuah ensiklopedia kedokteran. Buku tersebut rencananya akan mencapai 300 jilid.
Karya lain Ibnu Nafis adalah berjudul Al-Muhadzdzab fi al-Kuhl, sebuah buku yang mencakup hampir seluruh cabang ilmu kedokteran Arab pada waktu itu. Buku ini banyak digunakan oleh penulis-penulis kedokteran di kemudian hari.
Ibnu Nafis meninggal dunia di Kairo pada tahun 1288. Ia dikenang dunia karena penemuan-penemuannya yang spektakuler dan menakjubkan, menjadi fundamen bagi teori baru kedokteran modern.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah berkunjung di blog ini. Berkomentarlah yang baik dan sopan. Beritahu saya bila ada kesalahan informasi yang saya tuliskan mengenai sejarah penemu yang ada di blog ini.